Ukiran Tinta Lana

          Istiqomah itu susah tapi menyenangkan jika sabar dalam menjalaninya maka kita akan merasakan nikmatnya. Seringkali seseorang tak sabar dalam menghadapi segala apapun yang menimpanya, sehingga membuat mereka mengeluh, putus asa dan pada akhirnya mereka menggerutu kepada Tuhan. Bilang Tuhan tak adil lah, Tuhan tak sayang pada saya lah, kenapa Tuhan  menguji saya padahal saya sudah beramal sholeh, dll. Lantas, seorang nabi, para wali dan orang-orang sholeh tak di uji oleh Allah. Justru, ujian mereka lebih berat karena Allah sungguh mencintai-Nya. Semakin Allah mecintai hamba-Nya maka semakin beratlah ujian yang diberikan kepada hamba-Nya. Jika seorang hamba mengetahui nikmat dibalik ujian tersebut mereka pasti akan bersabar dan ikhlas menerimanya bukan dengan berkeluh kesah dan putus asa.  Sabar sebenarnya ringan asalkan kita istiqomah dalam menjalaninya. Kita mampu jika bersungguh-sungguh dan bisa karena terbiasa. Ibarat seekor ayam yang bertelur dan menunggu sampai anaknya m

Keberhasilan yang nyata adalah ketika dapat menjadikan hari-hari lebih baik dari sebelumnny, bahkan menjadi semakin baik. Remember to menjaga diri and your heart. Jangan sampai kesombongan tumbuh dari perasaan "merasa bisa", " merasa hebat", "merasa paling top", “merasa paling baik agamanya”, “merasa paling tinggi ilmunya” apalagi “merasa paling benar jalannya”. Sebaliknya, tumbuhkan niat, semangat untuk mengoreksi diri sendiri, untuk memperbaiki diri dengan "bisa merasa" bahwa kita butuh perbaikan, butuh muhasabah dan butuh ngaca juga setiap hari, setiap waktu bahkan setiap detik, agar waktu kita sedikitpun tidak beralih untuk mengoreksi orang lain. Sebab, tidak ada perbaikan tanpa kita mau mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan.  Perbaikan dalam segala bidang, dilatarbelakangi oleh ribuan segala kesalahan kecil, dan besarnya kesuksesan yang diterima seseorang berdasar pada seberapa kali ia gagal dalam melakukan sesuatu. Memperbaiki la