Pantaskah Aku Mengeluh ?

Ketika aku mau mengeluh, Allah mempertemukanku dengan seorang teman yang sudah tidak punya orang tua, ibunya meninggal sejak kecil, tepatnya saat melahirkan dia, kemudian bapaknya menikah lagi, namun waktu kelas 1 SMA, bapaknya meninggal karena kecelakaan, dia punya paman bibi, tapi mereka tidak peduli. Ketika aku mau mengeluh lagi, aku bertemu dengan teman yang bapaknya kena stroke, dan harus kontrol seminggu sekali. Ketika aku mau mengeluh lagi, aku bertemu dengan teman yang memiliki 7 saudara, dia anak pertama, dan waktu mau pembayaran spp disemester 2 dia terpaksa harus berhenti karena adiknya kecelakaan, dan uang yang seharusnya dipakai buat bayar, dia pakai untuk biaya adiknya yg sakit.

Ketika aku mau mengeluh lagi, aku bertemu dengan teman yang kehidupannya kurang mampu dan bapaknya juga sudah meninggal sejak kelas 1 smp, ibunya single parent yang harus bekerja keras untuk biaya hidupnya. Dia bersyukur masih bisa kuliah lewat jalur beasiswa Yatim. Ketika aku mau mengeluh lagi, aku bertemu dengan seorang teman yang ibunya terkena sakit entah kanker atau leukimia, saya lupa. Dia terpaksa harus berhenti kuliah untuk bekerja buat biaya pengobatan ibunya. 

Dalam hati, aku sangat malu, sangat-sangat malu jika harus mengeluh, padahal ada yang memiliki liku hidup yang sulit, tapi mereka berusaha untuk tersenyum dan tetap bersyukur. Ada masalah yang lebih parah, ada luka yang teramat dalam, ada tangis yang disembunyikan ada rasa sakit yang berusaha ditahan, dan jangan sampai mengeluarkan suara yang bisa didengar orang lain, karena baginya cukup Tuhan saja yang mendengar keluh kesahnya. Dari situ, aku dapat mengambil pelajaran bahwa aku tidak akan pernah mengeluh, ketika aku mau memahami hidupku dan belajar dari kehidupan disekelilingku. Dan buatku, buatmu, buat kita semua "Jalani dan nikmati hidupmu sendiri, bukan jalan yang dilalui org lain. Mungkin kamu bisa berjalan, tapi belum tentu kamu mampu melewati jalannya. Jangan hanya melihat kebahagiaan yang diciptakannya, bisa jadi ia membalut lukanya dengan tawa dan tingkah konyolnya, dengan senda gurau haha hihi, padahal ada air mata yg siap tumpah ruah membasahi pipi."

Komentar