Sang Pengabdi

Wahai sang pengabdi, baik mengabdi kepada Agama maupun Negeri, Jadilah pengabdi sejati, yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga menguntungkan orang lain.
Pandai-pandailah memanfaatkan segala yang ada untuk membuat diri kita sebagai manusia yang bermanfaat untuk sesama, bukan yang merugikan sesama apalagi agama dan negara tercinta.
Jalanilah pengabdian dengan penuh sabar, ikhlas dan tanggungjawab. Karena setiap tempat adalah ruang belajar. Dan setiap tempat yang kita tuju akan memberikan pengalaman baru.
Setiap orang yang kita temui adalah guru yang harus dihormati.
Belajar dengan siapapun dan apapun itu, entah jauh lebih muda, lebih dewasa ataupun jauh lebih tua dari kita.
Entah itu kepada pemulung maupun kepada tukang becak.
Dekati dengan hati dan akhlaq yang baik, agar ilmu yang kita cari mudah untuk dimengerti dan dipahami. Agar menjadi manusia yang pintar tapi juga benar, cerdas dan berkualitas.
Jangan sampai dihati terbesit rasa ingin unggul, merasa lebih baik dari orang lain, merasa lebih pintar dari orang lain, atau merasa menguasai segala bidang, dan menganggap orang lain tidak punya potensi untuk dikembangkan.
Justru hal itu suatu saat nanti akan menghancurkan diri kita sendiri, perlahan tapi pasti.
Jangan merasa tinggi, karena ketinggian tanpa akar dan pondasi yang kuat suatu saat akan tumbang diterpa angin maupun goncangan yang dahsyat.
Seseorang tidak dinilai dari seberapa tinggi ilmu, entah itu ilmu pengetahuan maupun ilmu keagamaan. Tetapi pengamalan ilmu itu di dalam dirinya, lembaga maupun masyarakat. Sebab, mengajari bukan berarti lebih mengerti, tapi menyampaikan ilmu untuk yang timbal baliknya juga akan kembali kepada diri kita sendiri. Mengulang-ulang ilmu bukan malah membuat ilmu itu habis tetapi akan menjadikan ilmu itu berkembang seiring berjalannya waktu. Yang terpenting tetap rendah hati. Bukan berarti hal itu akan membuatmu rendah, justru untuk mendapatkan hal-hal baru yang jauh lebih indah.

Komentar